Jumat, 09 Desember 2011

Tingkatkan Kesejahteraan Masyarakat di Sektor Pariwisata


                  Dunia pariwisata Indonesia disibukkan dengan terpilihnya Pulau Komodo sebagai salah satu peserta tujuh keajaiban dunia atau New7 Wonders (N7W) lembaga internasional yang bermarkas di Zurich, Swiss. N7W mengumumkan peresmian kampanye, pada tahap awal terpilih tiga destinasi wisata di Indonesia untuk masuk nominasi yaitu Taman Nasional Komodo (TNK), Danau Toba, dan Anak Gunung Krakatau bersama-sama dengan 440 nominasi dari 220 negara. Pemerintah Indonesia pun merespon kesempatan emas tersebut dengan mendaftar sebagai Official Supporting Committee (OSC) dan membayar biaya administrasi masing-masing destinasi US$ 199. Pada Agustus 2008, Kemenbudpar menjadi OSC/Lead Agency untuk mendukung TNK sebagai salah satu dari 7 keajaiban alam baru yang pemilihannya dilakukan melalui online voting. Tak pelak lagi, dunia pariwisata Indonesia mulai menerima manfaatnya. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, jumlah turis yang datang pada September lalu mencapai 16,01% menjadi 650.100 orang. Bila dibandingkan Agustus 2011, jumlah turis pada September juga lebih besar. Angkanya naik sebesar 4,67%. Di NTT tercatat, hingga Agustus 2011 kunjungan wisatawan mancanegara mencapai 32.354 orang, sedangkan wisatawan nusantara 4.145 orang. Jumlah itu meningkat dibandingkan 2010 yang hanya 3.531 wisatawan mancanegara dan 1.452 wisatawan nusantara. Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif memastikan jumlah transaksi wisatawan dalam negeri tahun ini akan melampaui Rp154 triliun. Kondisi itu melihat tren rata-rata perjalanan wisatawan nusantara pada awal 2011. Jumlah yang cukup fantastis untuk menggerakkan roda perekonomian masyarakat. Momentum ini tentunya mendatangkan banyak manfaat bagi daerah, khususnya di NTT. Promosi daerah setempat dan dampak perputaran uang yang makin besar beredar di wilayah itu akan langsung meningkatkan pendapatan masyarakat setempat. Dilain pihak, meningkatkan kesadaran masyarakat Indonesia untuk berwisata dalam negeri juga perlu digalakkan kembali. Harapannya, dunia priwisata di Indonesia ke depan bisa menjadi lokomotif penggerak perekonomian nasional terutama perekonomian daerah-daerah tertinggal yang kaya akan potensi pariwisata, seni dan budaya .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar