Pemerintah Amerika Serikat mendukung upaya Indonesia dalam berperan aktif menjaga perdamaian dunia. Untuk itu, AS menggelontorkan dana hibah sebesar US$8 juta (Rp72,3 miliar) untuk Pusat Perdamaian dan Keamanan Indonesia yang tengah dibangun di Sentul, Bogor.
"Hibah AS sebesar US$8 juta merupakan dana prakarsa operasi perdamaian Global Peace Operations Initiative (GPOI) untuk mendukung pembangunan fasilitas barak dan peralatan operasi lainnya di Indonesian Peace and Security Center," kata Duta Besar AS untuk Indonesia, Scot Marciel, di Jakarta, 22 November 2011.
Marciel mengatakan, dana tersebut termasuk ke dalam dana yang telah digelontorkan AS sejak tahun 2006 sebesar US$14,8 juta, untuk meningkatkan kapasitas penjagaan perdamaian Indonesia. Setelah selesai dibangun, Indonesian Peace and Security Center akan menjadi tempat pelatihan bagi para personel penjaga perdamaian Indonesia sebelum dikerahkan.
Pusat pelatihan yang sedang tahap pembangunan tersebut didirikan di tanah seluar 159 hektar. Rencananya fasilitas ini akan selesai dibangun pada tahun 2013, dan dapat mewadahi 1.500 prajurit sekaligus.
Sejak tahun 1957, Indonesia telah memasok lebih dari 24.000 personel penjaga perdamaian kepada Operasi Penjaga Perdamaian PBB. Saat ini, Indonesia mengirim 1.700 personel penjaga perdamaian di berbagai negara di dunia, di antaranya Lebanon, Kongo dan Haiti.
"AS dan Indonesia sama-sama memiliki komitmen yang kuat dalam operasi penjaga perdamaian dan stabilisasi pasca konflik .
"Hibah AS sebesar US$8 juta merupakan dana prakarsa operasi perdamaian Global Peace Operations Initiative (GPOI) untuk mendukung pembangunan fasilitas barak dan peralatan operasi lainnya di Indonesian Peace and Security Center," kata Duta Besar AS untuk Indonesia, Scot Marciel, di Jakarta, 22 November 2011.
Marciel mengatakan, dana tersebut termasuk ke dalam dana yang telah digelontorkan AS sejak tahun 2006 sebesar US$14,8 juta, untuk meningkatkan kapasitas penjagaan perdamaian Indonesia. Setelah selesai dibangun, Indonesian Peace and Security Center akan menjadi tempat pelatihan bagi para personel penjaga perdamaian Indonesia sebelum dikerahkan.
Pusat pelatihan yang sedang tahap pembangunan tersebut didirikan di tanah seluar 159 hektar. Rencananya fasilitas ini akan selesai dibangun pada tahun 2013, dan dapat mewadahi 1.500 prajurit sekaligus.
Sejak tahun 1957, Indonesia telah memasok lebih dari 24.000 personel penjaga perdamaian kepada Operasi Penjaga Perdamaian PBB. Saat ini, Indonesia mengirim 1.700 personel penjaga perdamaian di berbagai negara di dunia, di antaranya Lebanon, Kongo dan Haiti.
"AS dan Indonesia sama-sama memiliki komitmen yang kuat dalam operasi penjaga perdamaian dan stabilisasi pasca konflik .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar